Jumat, 09 November 2012

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI PHANEROGAMAE “ZINGIBERIIDAE DAN LILIIDAE”




A.    TUJUAN
1.      Mengenali dan mengamati serta memahami ciri-ciri dari berbagai subkelas.
2.      Mengklasifikasikan berdasarkan karakteristiknya masing-masing preparat.

B.     DASAR TEORI
Tumbuhan monokot mencakup sekitar 22% dari seluruh Angiospermae yang meliputi tumbuhan talus, lili, rimpang, anggrek, iris, palm dan rerumputan. Kelompok tumbuhan ini disatukan oleh karakter morfologi maupun data data molekuler. Pada umumnya tumbuhan anggota kelompok ini dicirikan oleh adanya bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya, serbuk sari dengan satu pori, daun lembaga satu, pertulangan daun sejajar, susunan pembuluh primer komplek, dan jarang ada pertumbuhan sekunder.
Ordo Liliiflorae atau Liliales, kebanyakn berupa terna perenial, mempunyai rimpang. Ordo ini terdiri dari suku Liliaceae. Tumbuhan ini berupa terna dengah rimpang atau umbi lapis, kadang-ladang semak atau perdu berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal tersebar pada batang atau terkumpulsebagai roset akar, adakalanya reduksi dan cabang-cabang berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai amat membesar dan menarik, kebanyakan banci, aktinimorf atau sedikit zygomorf. Haiasan bunga merupakan tenda bunga dan merupakan mahkota dengan atau tanpa pelekatan berupa buluh. Terdiri dari 6 daun tenda bunga, jarang hanya 4 tau lebih dari 6, kebanyakan jelas tersusun dalam dua lingkaran. Benang sari 6 jarang sampai jam 12 atau hanya 3, berhadapan dengan daun-daun tenda bunga. Tangkai sari bebas atau berlekatan dengn berbagai cara. Kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur, jarang dengan suatu liang pada ujungnya. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, kebanyakan beruang tiga dengan tembuni disudut-sudut ruang. Buahnya buah kendaga atau buah buni.
Suku ini ditaksir meliputi sampai 4.000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 merga yang dikelompokan lagi dalam kurang lebih 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi seluruh dunia (Tjitrosoepomo, Gembong.2000. Hal :415)    
Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies. Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales dan ordo Zingiberales. Kedua ordo kuranmg lebih mempunyai jumlah spesies yang sama akan tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu : Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae (Tjitrosoepomo, 2007)
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi serikngkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkakn sisanya steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang 1 (Tjitrosoepomo, Gembong.2000. Hal :444).

C.    ALAT  DAN BAHAN
Alat :
1.      Lup
Bahan
1.      Gladiolus hortulanus (Gladiol)
2.      Heliconia colinisiana (Pisang hias)
3.      Musa paradisiaca (Pisang ambon)
4.      Phleonopsis amobilis (Anggrek bulan)
5.      Curcuma domestica (Kunyit)

D.    PROSEDUR KERJA
1.      Mengamati masing-masing preparat struktur daun dan alat-alat yang melengkapinya struktur batang dan kondisi alat perkembangbiakannya.
2.      Membuat gambar beserta keterangan spesifikasinya yang telah diamati.
3.      Mengklasifikasikan masing-masing preparat berdasarkan karakteristiknya dan kekerabatan diantara preparat.

E.     HASIL PENGAMATAN




F.     PEMBAHASAN
Gladiol merupakan salah satu komoditas tanaman hias, Gladiol berasal dari bahasa latin “Gladius” yang berarti pedang kecil ,  genus gladiolus terdiri dari 180 spesies yang merupakan tanaman semusim termasuk dalam famili Iridaceae.  Gladiol berasal dari Afrika Selatan dan sudah menyebar di Asia sejak 2000 tahun silam , kemudian pada tahun1730 memasuki daratan Eropa dan berkembang baik di negara Belanda. Klasifikasi tumbuhan ini adalah :
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas        : Liliidae
Ordo                : Liliales
Famili              : Iridaceae
Genus              : Gladiolus
Spesies            : Gladiolus hortulanus
Berdasarkan hasil pengamatan, tumbuhan dengan nama latin Gladiolus hortulanus atau tumbuhan gladiol, merupakan tumbuhan yang berhabitus herba dengan bentuk penampang bulat pipih. Batang ini memiliki buku, rus dan mata tunas.
Gladiolus hortulanus memilki  daun tunggal dengan bentuk daun seperti pita dengan ukurannya yang kecil. Bentuk daun pita adalah daun yang pada penampang melintangnya pipih dan daun sangat panjang. (Tjitrosoepomo,Gembong.2000. Hal 31) Daunnya memiliki pertulangan yang sejajar, tepi daun rata atau entire, ujung daun runcing atau akutus dan pangkal daun berpelepah.
Daun Gladiolus hortulanus tersususun  tumpang tindih pada bagian dasar  dan berjumlah 5 helai.
Filotaksis atau duduk daun dari Gladiolus hortulanus adalah roset akar. 
Sempel Gladiolus hortulanus yang kami amati belum terdapat bunga. karena, tanaman ini akan berbunga setelah mempunyai daun minimal 8 helai.
Sebagai ciri tanaman yang termasuk subkelas monokotiledon, tanaman Gladiolus hortulanus memiliki sistem perakaran serabut.
Spesies lain yang kami amati adalah Heliconia colinsiana atau kita lebih mengenalnya dengan nama pisang hias. Berikut adala klasifikasi Heliconia colinsiana
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas        : Zingiberidae
Ordo                : Zingiberales
Famili              : Heliconiaceae  
Genus              : Heliconia
Spesies            : Heliconia colinsiana
Berdasarkan hasil pengamatan, pisang hias atau dengan nama ilmiah dikenal sebagai Heliconia colinsiana merupakan tumbuhan dengan habitus berupa herba. Percabangan pohon ini merupakan monopodial dengan bentuk penampangnya adalah bulat.
Heliconia colinsiana dilengkapi dengan daun tunggal yang berbentuk memanjang, tulang daun menyirip, tepi daun rata atau entire dengan ujung daun meruncing atau akuminatus dan pangkal daunya membulat atau rotundatus.
Sebagai organ pelengkap tumbuhan, Heliconia colinsiana memiliki bunga dengan macam bunga majemuk. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret (http://ri3ns.wordpress.com/).
Simetri bunga Heliconia colinsiana yaitu aktimorf. Dilengkapi dengan braktea berwarna merah flat kuning pada sisinya. Didalam braktea inilah terdpat bunga yang majemuk dengan bunga berwarna kuning.

Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas        : Commelinidae
Ordo                : Zingiberales
Famili              : Musaceae
Genus              :
Musa
Spesies            : Musa paradisiaca var. sapientum (L.) Kunt.
Pisang berkembang dengan subur pada daerah tropis yang lembab, terutama di dataran rendah. Di daerah hujan turun merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Indonesia, Kepulauan Pasifik dan Brasil dikenal sebagai negara pengekspor pisang. Sedangkan masyarakat di negara Afrika dan Amerika Latin dikenal sangat tinggi mengkonsumsi pisang setiap tahunnya. Salah satu spesies pisang adalah pisang ambon.
Berdasarkan hasil pengamatan, pisang ambon merupakan tmubuhan yang berhabitus herba. Dengan bentuk penampang bulat.
Daun pisang ambon atau Musa paradisiaca adalah daun tunggal dengan bentuk daun lanseolat atau jorong. Pertulanagan pada daun pisan ambon ini menyirip, dengan tepi daun rata atau entir, ujung daun berbelah atau emarginate dan pangkal daun berpelepah.
Musa paradisiaca memiliki bungan dengan tipe bunga majemuk. Bunga ini biasa kita kenal dengan jantung pisang. Simetri bunga pada Musa paradisiaca adalah zygomorf. Zigomorf adalah jka pada bunga bisa dibuat satu bidang simetri saja yang membagi bunga tersebut menjadi dua bagian yang sama. (Tjitrosoepomo,Gembong.1985. Hal 149).
Bunga dilengkapi dengan stamen berjumlah 5 dn pistilum atau putik 1. Distribusi seks tumbuha ini adalah monocieus. Dan yang menjadi bagian tambahan dari Musa paradisiaca adalah braktea berwarna putih bening.
Spesimen selanjutnya adalah anggrek bulan. Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) adalah salah satu bunga nasional Indonesia. Pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume.
Tanaman anggrek ini tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Cara hidupnya secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas permukaan laut. Berikut adalah klasifikasi anggrek bulan :
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas        : Liliidae
Ordo                : Orchidales
Famili              : Orchidaceae
Genus              : Phalaenopsis
Spesies            : Phalaenopsis amabilis Blume
Berdasarkan hasil pengamatan, anggrek bulan merupakan tumbuhan yang berhabitus herba. Angrek bulan atau Phalaenopsis amabilis memiliki penampang bulat. Dengan bentuk percangan anggrek ini adalah monopodial. Namun ada pula jenis anggrek yang percabangannya simpodial.
Phalaenopsis amabilis memiliki daun dengan jenis daun tunggal. Dengan duduk daun atau filotaksis nya adalah distikha. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk daunnya itu sendiri bulat telur lanset, pertulangan daun sejajar dengan tepi daun rata atau entir, ujung meruncing atau akuminatus dan pangkal daun dekuren. Dekuren adalah bentuk pangkal daun yang memanjang ke bawah sepanjang sumbu. (Dasuki, Undang Ahmad. 1992. hal 33)
Phalaenopsis amabilis dilengkapi dengan bunga yang mejemuk dengan karangan bunganya dikhasium dan simetri bunga zygomorf. Bunga Phalaenopsis amabilis memiliki mahkota dengan kelipatan 3 berwarna ungu. Phalaenopsis amabilis memiliki akar serabut dan merupakan akar nafas. Akar pada anggrek merupakan akar gantung. Akar anggrek memiliki lapisan velamen yang berongga, dimana lapisan ini berfungsi untuk memudahkan akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di kulit pohon atau pada media tanam anggrek. Dibawah lapisan velamen terdapat lapisan yang mengandung klorofil. Akar anggrek epifit memiliki beberapa rambut pendek bahkan ada yang nyaris tak berambut (http ://  id.wikipedia.org.wiki/akar).
Selanjutnya pengamatan spesimen kunyit. Kunyit secara empiris telah digunakan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit. Kunyit mempunyai berbagai nama daerah yang berbeda-beda diantaranya : kunir, koneng, koneng temen, temu kuning, konye Jawa). Berikut adalah klasifikasi kunyit :
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas        : Commelinidae
Ordo                : Zingiberales
Famili              : Zingiberaceae
Genus              : Curcuma
Spesies            : Curcuma longa L
Berdasarkan hasil pengamatan. Kunyot termasuk tumbuhan dengan habitus herba dengan bentuk penampang batang bulat. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun(agak lunak) (http://garistepi.wordpress.com/2009/06/09/sistematika-tanaman-kunyit/).
Daun pada kunyit atau Curcuma domestica adalah daun tunggal. Bentuk dari daunnya sendiri bulat telur lonjong atau lanset dengan pertulangan daun menyirip, tepi rata atau entire, ujung atenatus-akuminatus dan pangkal daun nya berpelepah. Filotaksis daunnya sendiri adalah equiten. Letak daun ekuitan adalah letak daun yang satu meliputi dasar dari daun berikutnya. (Dasuki, Undang Ahmad. 1992. hal 20)
Kunyit yang memunyai nama latin Curcuma domestica Val. merupakan tanaman yang mudah diperbanyak dengan stek rimpang. Dan Kunyit membentuk akar rimpang berbentuk lonjong, kulitnya kuning kecoklatan, umbinya kuning kemerahan atau kuning tua.
Rimpang kunyit secara umum mengandung minyak atsiri, zat damar, dan pati serta tanin. Dengan kandungan senyawa-senyawa tersebut tidak heran kalau kunyit memiliki kemampuan berkhasiat obat untuk obat penyakit cacar, obat luka, eksim kudis, sampai ke obat telinga bernanah (ottorrhoca) juga godokan rimpangnya bisa dijadikan ” in haler” dalam bentuk uap yang dapat menyembuhkan radang selaput hidung, flu, atau penyumbatan lubang hidung.
Sebagai pengawet makanan. Tukang pindang menambahkan larutan rimpang kunyit pada ikan yang diolah agar tahan lama dan tidak membusuk.
Sebagai penghalus kulit. Para wanita dan putra-putri solo selalu rutin meminum kunyit asam untuk menjaga kesehatan dan kehalusan kulit.

G.    KESIMPULAN
1.      Kebanyakan subkelas Zingiberidae dan Liliidae merupakan tumbuhan berhabitus herba dan berakar serabut.
2.      Kedua subkelas ini memiliki bunga dengan tipe bunga majemuk
3.      Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata,  M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama.
4.      Kunyit atau nama lainnya Curcuma Domestik adalah tumbuhan rimpang yg banyak dimanfaatkan utk keperluan dapur. selain utk bumbu dapur dan zat pewarna alami, kunyit juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan utama kurkumin dan minyak atsiri berfungsi utk pengobatan. Kunyit efektif utk mengobati penyakit hepatitis, gangguan pencernaan.
5.      Anggrek bulan ( Phalaenopsis amabilis) berhabitus herba dan batangnya bulat, daun berwarna hijau memanjang dan macam bunga tunggal dengan perbungaan dikhasium.
6.      Gladiolus gandavensis (Gladiol) merupakan tumbuhan berhabitus  herba berbentuk bulat/silindris. Macam daun tunggal tersusun roset akar berbentuk pita.



H.    DAFTAR PUSTAKA

Tjitro soepomo,Gembong.2005.Morfologi tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah mada

Tjitro soepomo,Gembong.2000.Taksonomi Tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah mada

http ://  id.wikipedia.org.wiki/akar. Diakses pada tanggal 08       Mei 2012.

























LAMPIRAN








 



Heliconia metallica (Pisang Hias)
Jantung Pisang (Musa paradisiaca)


Curcuma domestica (Kunyit)
Phalaenopsis amiabilis (Anggrek)


Gladiolus gandavensis (Gladiol)
Curcuma domestica (Kunyit)

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI PHANEROGAMAE “ROSIIDAE”




ROSIIDAE
A.    Tujuan Praktikum
1.      Mengenal, mengamati dan memahami ciri-ciri tumbuhan Magnoliopsida dari kelas Caryophyllidae dan Dilleniidae
2.      Mengklasifikasikan masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya
B.     Dasar Teori.
Subkelas Rosidae terdiri atas 18 ordo, 114 familia dan anggotanya sekitar 58.000 spesies. Subkelas ini termasuk subkelas terbesar dari angiospermae dalam hal jumlah familia dan jumlah spesiesnya. Ke 18 ordo tersebut adalah Rosales, Fabales, Proteales, Podostemales, Haloragales, Myrtales, Rhizophotales, Cornales, Santanales, Rafflesiales, Cetastrales, Euphorniales, Rhamnales, Linales, Polygalales, Sapindales, Geraniales., dan Apiales. Dari ke 18 ordo ini yang termasuk ordo yang mempunyai anggota yang besar ada 5 ordo yaitu Fabales (14.000 spesies), Myrtales (9.000 spesies), Euphorbiales (7.600 spesies), Rosales (6.000 spesies), dan Sapindales (5.400 spesies).
Yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah ordo Rutales (jeruk nipis), Fabales (Putri Malu dan kembang merak), Euphorbiales (Katuk dn Jarak) dan Ordo Rosales (bunga mawar/Ros)
1.      Familia Euphorbiaceae
Tumbuhan berupa herba, semak, pohon, seringkali bergetah. Daun umumnya tunggal, letaknya berseling. Bunga biasanya kecil, bersimetri banyak, uniseksual, seringkali monoecius, yang tersusun sebagai bunga majemuk. Periantium kelipatan 5 dalam satu atau dua seri, atau dapat juga mereduksi. Stamen satu sampai banyak. Ovarium berlokuli 3, ovula satu atau dua dalam tiap lokulus, dengan posisi menggantung (pendulus) dan menunduk (anatropus), milkropil biasanya tertutup oleh karunkula, stilus berjumlah 3 masing-masing terdiri dari dua lobi. Buah bervariasi ummumnya menjadi desihen atau sizokarp (terdiri dari 3 loksi) dengan 3 atau 6 biji yang memiliki endosperma. Contoh : Acalypha wilkensiana, Euphorbia pulcherima, Saurupus androgymus, Ricinus communis.
2.      Familia Rosaceae
            Tumbuhan berupa semak jarang berupa herba. Daun tunggal, majemuk, berseling dan stipula. Bunga seringkali biseksual, bersimetri banyak dan periginius. Kalliks berbentuk tabung berlobi 5, petal 5 buah dan petal tampak menonjol dan berukuran besar. Benang sari banyak melengkung ke dalam pada waktu kuncup. Ovarium berkarpel satu atau banyak, ovula bebas, konatus atau adnatus pada dasar bunga, ovula umumnya dua pada tiap ovarium, satu stilus atau lebih. Buah berupa drupa, pome, atau aksene. Biji dengan eendosperma sedikit atu tanpa endosperma. Contohnya : Rosa hybrida, Pyrus molus, Rosa rosaefolius
3.      Familia Rutaceae
 Berupa pohon atau semak, pada daunnya bersisik dan transparan yang berisi minyak.. bunga dan daun beraroma keras. Daun berhadapan atau berseling, seringkali majemuk. Bunga biasabya biseksual, bersimetri banyak,. Sepal dan tepal masing masing berjumlah 4 buah dan 5 buah, bebas dan konatus, dengan dua sampai banyak ovula, stilus bebes atau konatus. Buah berupa beri kapsul atau Sizokarp. Biji dapat mengandung endosperma. Contoh : Citrus grandis, Citrus aurantifolia, Murraya paniculata

C.    Alat dan Bahan
1.      Alat:
·         Luv
2.      Bahan:
·         Rosa hybrida (ros, mawar).
·         Caesalpinia pulcherimma (kembang merak)
·         Mimosa pudica (sikejut/ putri malu)
·         Jatropha curcas (jarak pagar)
·         Sauropus andariogynus (katuk)
·         Citrus aurantifolia (jeruk purut)

D.    Prosedur Kerja
1.      Mengamati bagian batang, daun dan bunga dari masing-masing spesimen
2.      Menggambar morfologi dan menuliskan keterangan bagian-bagiannya
3.      Mengklasifikasikan masing-masing spesimen berdasarkan spesifiknya.
E.     Hasil Pengamatan




F.     Pembahasan
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub kelas         : Rosiidae
Ordo                : Rosales
Famili              : Rosaceae
Genus              : Rosa
Spesies            : Rosa alba
Untuk spesimen pertama yaitu Rosa alba, tumbhan ini memiliki habitus berupa perdu, dengan percabangan simpodial, dan bentuk segi penampangnya bulat berduri.
Pada morfologi daun Rosa alba, Rosa alba memiliki daun dengan jenis daun majemuk (folium compositum), dengan filotaksis tersebar (Folia sparsa). Rosa alba memiliki daun dengan bentuk daun bulat telur lonjong (Ovatus oblongus), dengan pertulangan daun menyirip (peninervis). Tepi daun Rosa alba (krenatus) beringgit yaitu torehan tajam sedangkan tonjolan tumpul, dengan pangkal daun rotundatus. Dan untuk ujung daun bunga ini adalah lancip (akutus).
Morfologi bunga pada Rosa alba memiliki satu bunga yang terletak terminalis atau terletak pada ujung batang. Karangan bunga atau perbungaan Rosa alba adalah  rasemosa berssimetri aktimorf.. Rosa alba Memiliki mahkota (corolla) sebanyak 19 buah berwarna putih dengan susunannya yang saling menumpuk. Dan Rosa alba memiliki kelopak (calix) dengan jumlah 5 buah dengan susunan terpisah satu sama lainnya atau bisa di bilang seperti bintang dan memiliki warna hijau. Untuk alat reproduksinya Rosa alba meiliki benang sari dan putik dengan jumlah yang  banyak pada satu tumbuhan sehingga bisa disebut dioesius atau berumah dua. Yang menjadi bagian tambahan pada tumbuhan ini adalah adanya imergen (duri).


Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Fabales
Famili              : Caesalpiniceae
Genus              :
Caesalpinia
Spesies            : Caesalpinia pulcherrima
Kemudian pada Habitus pada morfologi Caesalpinia pulcherrima, Caesalpinia pulcherrima merupakan tumbuhan dengan habitus perdu, jadi tumbuhan ini memiliki kayu namun ketinggiannya terbatas. Caesalpinia pulcherrima memiliki percabangan simpodial. Bentuk batang Caesalpinia pulcherrima yaitu bulat (silindris) dengan segi penampang silindris pula.
Caesalpinia pulcherrima memiliki daun daun majemuk menyirip tnggal (pinnate) dengan letak filotaksisnya berhadapan (oposita). Caesalpinia pulcherrima memiliki daun dengan bentuk daun bulat telur terbalik (obovatus). Daun Caesalpinia pulcherrima memiliki pertulangan daun menyirip (pinnate) yaitu berbentuk seperti bulu burung dengan satu urat daun tengah yang bercabang-cabang menjadi urat-urat daun lateral pada berbagai ketinggian. Tepi daunnya rata (entire), dengan ujung daun retusus dengan pangkal daun membulat (rotundatus).
Caesalpinia pulcherrima memiliki bunga pada bagian majemuk bunga majemuk adalah bunga yang berkumpul dan membentuk suatu rangkaian. (Gembong tjitrosoepomo, 1985. Hal 126). Bunga pada Caesalpinia pulcherrima memiliki simetri bunga yang zygomorf. Zygomorf adalah bunga yang tidak memiliki sumbu simetris. Letak bunganya adalah pada ujung batang atau flos terminalis. Flos terminalis adalah bunga yang terdapat pada ujung batang tumbuhan. (Gembong tjitrosoepomo, 1985. Hal 124)
. Terdapat perhiasan bunga yaitu memiliki mahkota (corolla) lima buah dan kelopak (calix) juga sebanyak lima buah berwarna orange. Banyak terdapat Stamen pada bunga ini, yaitu ada 10 benang sari sembilan buah bersatu, dan satu buah lepas atau diadelpus, yaitu bersatu dalam dua ikatan yang jumlahnya tidak sebanding. Bunga ini memiliki putik satu buah. Dan distribusi seks pada tumbuhan ini yaitu dengan cara monoesius, bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak. (Gembong Tjitrosoepomo. 1985)
 







Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub-kelas         : Rosidae
Ordo                : Sapindales
Familia            : Rutaceae
Genus              : Citrus
Spesies            : Citrus aurantifoliav

Citrus merupakan tumbuhan yang memiliki habitus berupa perdu, yaitu berupa tumbuhan berkayu, tidak pernah tinggi, tidak mempunyai pokok batang utama, tetapi mempunyai beberapa batang yang kurang lebih sama besar yang berasal dari percabangan dekat ke tanah. Percabangan Citrus aurantifoliav adalah simpodial dan memiliki bentuk penampang bulat. Bata batang jeruk banyak ditumbuhi duri yang cukup besar.
Tumbuhan ini memiliki daun tunggal dengan letak daunnya tersebar (folia sparsa), yaitu daun-daun pada masing-masing nodus tersusun dalam suatu spiral. Daun jeruk ini memiliki bentuk daun bulat telur melebar (brodly ovate), dengan pertulangan menyirip (peninervis), tepi daun rata (entire), ujung daunnya retusos, dan pangkal daunnya petiolatus.




Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub kelas         : Rosiidae
Ordo                : Fabales
Family             : Mimosaceae
Genus              : Mimosa
Spesies            : Mimosa pudica

Putri malu ini termasuk ke dalam ordo fabales,
Mimosa pudica merupakan tumbuhan yang memiliki habitus beurpa semak, merupakan perdu kecil berkayu dan bercabang. Percabangannya simpodial dengan bentuk segi penampang batangnya bulat dan berduri. (Undang Dasuki. 1990. 4)
Mimosa pudica memiliki jenis daun majemuk menyirip ganda (bipinatus), Filotaksis tersebar atau folia sparsa, yaitu daun-daun pada masing-masing nodus tersusun dalam suatu spiral, dengan bentuk daun lanset, memiliki pertulangan daun meyirip (Penninervis) dan tepi daunnya entire atau rata, ujung daun membulat dan runcing daun membulat. (Gembong Tjitrosoepomo. 1985)
Daun putri malu ini memiliki keunikan,yaitu apabila daunnya disentuh maka dia akan segera menutup. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsang tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh. Gerak ini disebut seismonasti, yang walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan.
Mimosa pudica memiliki bunga dengan mahkota (corolla) kecil yang bertajuk empat, dan memiliki calix yang sangat kecil. Bunga Mimosa pudica melekat pada bongkol. Pada bunga ini terdapat benang sari yang  terletak di terminal, berwarna ungu dengan jumlahnya banyak, sementara kepala putiknya di bawah. Adapun distribusi seks pada tumbuhan ini yaitu dengan anemogami, penyerbukan dengan bantuan angin. (Undang Dasuki. 1990)

Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Euphorbiales
Famili              :
Euphorbiaceae
Genus              : Sauropus
Spesies            : Sauropus androgynus
Sauropus androgynus atau katuk merupakan tumbuhan dengan habitus berupa perdu, memiliki kayu namun tidak pernah tinggi, tidak mempunyai pokok batang utama. Sauropus androgynus memiliki percabangan simpodial, yaitu kuncup terminal pada beberapa stadium dari siklus hidupnya membawa perbungaan, yang sudah tentu setelah berbungan akan mati, dan memiliki segi penampang bulat atau silindris.
Sauropus androgynus  memiliki daun majemuk pinatus paripinatus, jadi daun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya duduk pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai. (Gembong tjitrosoepomo, 1985. Hal 59). Dan letak filotaksis tersebar. Sauropus androgynus  memiliki bentuk daun dengan bentuk  daun bulat telur (ovatus), dengan pertulangan daun menyirip (penninervis), dan tepi daunnya rata (entire).
Untuk morfologi bunga, katuk memiliki bunga majemuk, bunga majemuk adalah bunga yang berkumpul dan membentuk suatu rangkaian. (Gembong tjitrosoepomo, 1985. Hal 126) dengan corolla  terletak aksial, banyak berwarna merah, dan calixnya ada lima buah berwarna hijau. Terdapat banyak stamen yang berwarna kuning, pistilumnya juga banyak dan berwarna merah. Adapun distribusi seks pada tumbuhan ini yaitu monoesius, bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak.
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Euphorbiales
Famili              :
Euphorbiaceae
Genus              :
Jatropha
Spesies            : Jatropha curcas L.

Jarak (Ricinus communis) adalah tumbuhan liar setahun (annual). Jarak pagar (Jatropha curcas L., Euphorbiaceae) merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak ditemukan di daerah tropik. Tubuhan ini memiliki habitus perdu dengan Letak percabangan dari spesies ini adalah simpodial.  Jarak memiliki batang berbentuk bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun. Batang pada jarak memiliki bentuk bulat.
Sedangkan daunnya, jarak memiliki daun dengan jenis daun tunggal dan tumbuh berseling atau letaknya tersebar (folia parsa). Daun pada jarak berbentuk bulat (Orbicularis) dan ujungnya sedikit runcing (akuminatus). (Undang Dasuki. 1992). Daun jarak memiliki  warna hijau tua pada permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah. Pertulangan daunnya sendiri, daun jarak memilki pertulangan dun menjari (renivermis). Dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar, memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan, dengan tepi daun bercangap menjari (palmatifidus). Untuk tepi daunnya berlekuk menjari (Palmatilabus) dengan pangkal daunnya kordatus.