Perkuliahan Biologi
Kamis, 15 November 2012
Jumat, 09 November 2012
LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI PHANEROGAMAE “ZINGIBERIIDAE DAN LILIIDAE”
A.
TUJUAN
1. Mengenali
dan mengamati serta memahami ciri-ciri dari berbagai subkelas.
2. Mengklasifikasikan
berdasarkan karakteristiknya masing-masing preparat.
B.
DASAR
TEORI
Tumbuhan monokot mencakup sekitar 22% dari seluruh
Angiospermae yang meliputi tumbuhan talus, lili, rimpang, anggrek, iris, palm
dan rerumputan. Kelompok tumbuhan ini disatukan oleh karakter morfologi maupun
data data molekuler. Pada umumnya tumbuhan anggota kelompok ini dicirikan oleh
adanya bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya, serbuk sari dengan satu
pori, daun lembaga satu, pertulangan daun sejajar, susunan pembuluh primer
komplek, dan jarang ada pertumbuhan sekunder.
Ordo Liliiflorae atau Liliales, kebanyakn berupa terna
perenial, mempunyai rimpang. Ordo ini terdiri dari suku Liliaceae. Tumbuhan ini
berupa terna dengah rimpang atau umbi lapis, kadang-ladang semak atau perdu
berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal tersebar pada batang atau
terkumpulsebagai roset akar, adakalanya reduksi dan cabang-cabang berubah
menjadi kladodium. Bunga kecil sampai amat membesar dan menarik, kebanyakan
banci, aktinimorf atau sedikit zygomorf. Haiasan bunga merupakan tenda bunga
dan merupakan mahkota dengan atau tanpa pelekatan berupa buluh. Terdiri dari 6
daun tenda bunga, jarang hanya 4 tau lebih dari 6, kebanyakan jelas tersusun
dalam dua lingkaran. Benang sari 6 jarang sampai jam 12 atau hanya 3,
berhadapan dengan daun-daun tenda bunga. Tangkai sari bebas atau berlekatan
dengn berbagai cara. Kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur,
jarang dengan suatu liang pada ujungnya. Bakal buah menumpang atau setengah
tenggelam, kebanyakan beruang tiga dengan tembuni disudut-sudut ruang. Buahnya
buah kendaga atau buah buni.
Suku ini ditaksir meliputi sampai 4.000 jenis tumbuhan,
terbagi dalam 240 merga yang dikelompokan lagi dalam kurang lebih 12 anak suku.
Daerah distribusinya meliputi seluruh dunia (Tjitrosoepomo, Gembong.2000. Hal :415)
Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia, dan
kurang lebih 3800 spesies. Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo
Bromeliales dan ordo Zingiberales. Kedua ordo kuranmg lebih mempunyai jumlah
spesies yang sama akan tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia
yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu :
Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae,
Cannaceae, dan Marantaceae (Tjitrosoepomo,
2007)
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada
umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang
berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi
sebagian besar Epigyn. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi
serikngkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkakn sisanya
steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun dari
3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang 1 (Tjitrosoepomo, Gembong.2000. Hal :444).
C.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Lup
Bahan
1. Gladiolus hortulanus (Gladiol)
2. Heliconia colinisiana (Pisang hias)
3. Musa paradisiaca (Pisang ambon)
4. Phleonopsis amobilis (Anggrek bulan)
5.
Curcuma
domestica (Kunyit)
D.
PROSEDUR
KERJA
1. Mengamati
masing-masing preparat struktur daun dan alat-alat yang melengkapinya struktur
batang dan kondisi alat perkembangbiakannya.
2. Membuat
gambar beserta keterangan spesifikasinya yang telah diamati.
3. Mengklasifikasikan
masing-masing preparat berdasarkan karakteristiknya dan kekerabatan diantara
preparat.
E.
HASIL
PENGAMATAN
F.
PEMBAHASAN
Gladiol merupakan salah satu komoditas tanaman hias, Gladiol
berasal dari bahasa latin “Gladius” yang berarti pedang kecil , genus
gladiolus terdiri dari 180 spesies yang merupakan tanaman semusim termasuk
dalam famili Iridaceae. Gladiol berasal dari Afrika Selatan dan sudah
menyebar di Asia sejak 2000 tahun silam , kemudian pada tahun1730 memasuki
daratan Eropa dan berkembang baik di negara Belanda. Klasifikasi tumbuhan ini
adalah :

Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Berdasarkan hasil pengamatan, tumbuhan dengan nama latin Gladiolus hortulanus atau tumbuhan
gladiol, merupakan tumbuhan yang berhabitus herba dengan bentuk penampang bulat
pipih. Batang ini memiliki buku, rus dan mata tunas.

Daun Gladiolus
hortulanus tersususun tumpang tindih
pada bagian dasar dan berjumlah 5 helai.
Filotaksis atau duduk daun dari Gladiolus hortulanus adalah roset akar.
Sempel Gladiolus
hortulanus yang kami amati belum terdapat bunga. karena, tanaman ini akan berbunga setelah mempunyai daun minimal 8
helai.
Sebagai ciri tanaman yang termasuk subkelas monokotiledon,
tanaman Gladiolus hortulanus memiliki
sistem perakaran serabut.
Spesies lain yang kami amati adalah Heliconia colinsiana atau kita lebih mengenalnya dengan nama
pisang hias. Berikut adala klasifikasi Heliconia colinsiana

Kingdom : Plantae
Subkingdom :
Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Zingiberidae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Zingiberidae
Genus : Heliconia
Spesies : Heliconia colinsiana
Berdasarkan hasil pengamatan, pisang hias atau dengan nama
ilmiah dikenal sebagai Heliconia colinsiana merupakan tumbuhan dengan habitus berupa herba. Percabangan pohon ini
merupakan monopodial dengan bentuk penampangnya adalah bulat.
Heliconia colinsiana dilengkapi dengan daun tunggal yang berbentuk memanjang, tulang daun
menyirip, tepi daun rata atau entire dengan ujung daun meruncing atau
akuminatus dan pangkal daunya membulat atau rotundatus.

Simetri bunga Heliconia colinsiana yaitu
aktimorf. Dilengkapi dengan braktea berwarna merah flat kuning pada sisinya.
Didalam braktea inilah terdpat bunga yang majemuk dengan bunga berwarna kuning.

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca var. sapientum (L.) Kunt.
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca var. sapientum (L.) Kunt.
Pisang
berkembang dengan subur pada daerah tropis yang lembab, terutama di dataran
rendah. Di daerah hujan turun merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat
berlangsung tanpa mengenal musim. Indonesia, Kepulauan Pasifik dan Brasil
dikenal sebagai negara pengekspor pisang. Sedangkan masyarakat di negara Afrika
dan Amerika Latin dikenal sangat tinggi mengkonsumsi pisang setiap tahunnya.
Salah satu spesies pisang adalah pisang ambon.
Berdasarkan hasil pengamatan, pisang ambon merupakan tmubuhan
yang berhabitus herba. Dengan bentuk penampang bulat.

Musa
paradisiaca memiliki bungan dengan
tipe bunga majemuk. Bunga ini biasa kita kenal dengan jantung pisang. Simetri
bunga pada Musa paradisiaca adalah zygomorf. Zigomorf
adalah jka pada bunga bisa dibuat satu bidang simetri saja yang membagi bunga
tersebut menjadi dua bagian yang sama. (Tjitrosoepomo,Gembong.1985.
Hal 149).
Bunga dilengkapi dengan stamen
berjumlah 5 dn pistilum atau putik 1. Distribusi seks tumbuha ini adalah
monocieus. Dan yang menjadi bagian tambahan dari Musa paradisiaca adalah
braktea berwarna putih bening.
Spesimen selanjutnya adalah
anggrek bulan. Anggrek Bulan
(Phalaenopsis amabilis) adalah salah satu bunga nasional Indonesia. Pertama kali ditemukan
oleh seorang ahli botani Belanda,
Dr. C.L. Blume.
Tanaman
anggrek
ini tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia.
Cara hidupnya secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di
hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas permukaan laut. Berikut
adalah klasifikasi anggrek bulan :

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Genus : Phalaenopsis
Spesies : Phalaenopsis amabilis Blume
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Genus : Phalaenopsis
Spesies : Phalaenopsis amabilis Blume
Berdasarkan hasil pengamatan, anggrek bulan merupakan
tumbuhan yang berhabitus herba. Angrek bulan atau Phalaenopsis amabilis memiliki penampang bulat. Dengan bentuk
percangan anggrek ini adalah monopodial. Namun ada pula jenis anggrek yang
percabangannya simpodial.
Phalaenopsis amabilis memiliki daun dengan jenis daun tunggal. Dengan duduk daun atau
filotaksis nya adalah distikha. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk daunnya itu sendiri bulat telur
lanset, pertulangan daun sejajar dengan tepi daun rata atau entir, ujung meruncing
atau akuminatus dan pangkal daun dekuren. Dekuren adalah bentuk pangkal daun yang memanjang ke bawah
sepanjang sumbu. (Dasuki, Undang Ahmad. 1992. hal 33)
Phalaenopsis amabilis dilengkapi dengan bunga yang mejemuk dengan karangan bunganya dikhasium
dan simetri bunga zygomorf. Bunga Phalaenopsis amabilis memiliki mahkota
dengan kelipatan 3 berwarna ungu. Phalaenopsis amabilis memiliki akar serabut
dan merupakan akar nafas. Akar pada anggrek merupakan akar gantung. Akar
anggrek memiliki lapisan velamen yang berongga, dimana lapisan ini berfungsi
untuk memudahkan akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di kulit pohon atau
pada media tanam anggrek. Dibawah lapisan velamen terdapat lapisan yang
mengandung klorofil. Akar anggrek epifit memiliki beberapa rambut pendek bahkan
ada yang nyaris tak berambut (http
:// id.wikipedia.org.wiki/akar).
Selanjutnya pengamatan spesimen kunyit. Kunyit secara empiris
telah digunakan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit. Kunyit
mempunyai berbagai nama daerah yang berbeda-beda diantaranya : kunir, koneng,
koneng temen, temu kuning, konye Jawa). Berikut adalah klasifikasi kunyit :

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae

Daun pada kunyit atau Curcuma domestica adalah daun tunggal. Bentuk dari daunnya
sendiri bulat telur lonjong atau lanset dengan pertulangan daun menyirip, tepi
rata atau entire, ujung atenatus-akuminatus dan pangkal daun nya berpelepah.
Filotaksis daunnya sendiri adalah equiten. Letak daun ekuitan adalah letak daun yang satu meliputi
dasar dari daun berikutnya. (Dasuki, Undang Ahmad. 1992. hal 20)
Kunyit yang
memunyai nama latin Curcuma domestica Val. merupakan tanaman yang
mudah diperbanyak dengan stek rimpang. Dan Kunyit membentuk akar rimpang
berbentuk lonjong, kulitnya kuning kecoklatan, umbinya kuning kemerahan atau
kuning tua.
Rimpang kunyit secara umum mengandung minyak atsiri, zat
damar, dan pati serta tanin. Dengan kandungan senyawa-senyawa tersebut tidak
heran kalau kunyit memiliki kemampuan berkhasiat obat untuk obat
penyakit cacar, obat luka, eksim kudis, sampai ke obat telinga bernanah
(ottorrhoca) juga godokan rimpangnya bisa dijadikan ” in haler” dalam bentuk
uap yang dapat menyembuhkan radang selaput hidung, flu, atau penyumbatan lubang
hidung.
Sebagai pengawet makanan. Tukang pindang menambahkan larutan rimpang kunyit pada ikan yang
diolah agar tahan lama dan tidak membusuk.
Sebagai penghalus kulit. Para wanita dan
putra-putri solo selalu rutin meminum kunyit asam untuk menjaga kesehatan dan
kehalusan kulit.
G.
KESIMPULAN
1. Kebanyakan
subkelas Zingiberidae dan Liliidae merupakan tumbuhan berhabitus herba dan
berakar serabut.
2. Kedua
subkelas ini memiliki bunga dengan tipe bunga majemuk
3. Pisang
adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar
memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca)
menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama.
4. Kunyit
atau nama lainnya Curcuma Domestik adalah tumbuhan rimpang yg banyak
dimanfaatkan utk keperluan dapur. selain utk bumbu dapur dan zat pewarna alami,
kunyit juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan utama kurkumin dan
minyak atsiri berfungsi utk pengobatan. Kunyit efektif utk mengobati penyakit
hepatitis, gangguan pencernaan.
5. Anggrek
bulan ( Phalaenopsis amabilis) berhabitus herba dan batangnya bulat, daun berwarna
hijau memanjang dan macam bunga tunggal dengan perbungaan dikhasium.
6.
Gladiolus gandavensis (Gladiol) merupakan tumbuhan
berhabitus herba berbentuk
bulat/silindris. Macam daun tunggal tersusun roset akar berbentuk pita.
H.
DAFTAR
PUSTAKA
Tjitro
soepomo,Gembong.2005.Morfologi tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah
mada
Tjitro
soepomo,Gembong.2000.Taksonomi Tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah
mada
http
:// id.wikipedia.org.wiki/akar. Diakses
pada tanggal 08 Mei 2012.
http://garistepi.wordpress.com/2009/06/09/sistematika-tanaman-kunyit/. Diakses pada tanggal 8 Mei 2012
LAMPIRAN
![]() |
|||
![]() |
|||
|
|
![]() |
![]() |
|
|
![]() |
![]() |
|
|
Gladiolus gandavensis
(Gladiol)
|
Curcuma
domestica
(Kunyit)
|
LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI PHANEROGAMAE “ROSIIDAE”
ROSIIDAE
A.
Tujuan
Praktikum
1. Mengenal,
mengamati dan memahami ciri-ciri tumbuhan Magnoliopsida
dari kelas Caryophyllidae dan Dilleniidae
2. Mengklasifikasikan
masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya
B.
Dasar
Teori.
Subkelas Rosidae terdiri atas 18 ordo, 114 familia
dan anggotanya sekitar 58.000 spesies. Subkelas ini termasuk subkelas terbesar
dari angiospermae dalam hal jumlah familia dan jumlah spesiesnya. Ke 18 ordo
tersebut adalah Rosales, Fabales, Proteales, Podostemales, Haloragales,
Myrtales, Rhizophotales, Cornales, Santanales, Rafflesiales, Cetastrales,
Euphorniales, Rhamnales, Linales, Polygalales, Sapindales, Geraniales., dan
Apiales. Dari ke 18 ordo ini yang termasuk ordo yang mempunyai anggota yang
besar ada 5 ordo yaitu Fabales (14.000 spesies), Myrtales (9.000 spesies),
Euphorbiales (7.600 spesies), Rosales (6.000 spesies), dan Sapindales (5.400
spesies).
Yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini
adalah ordo Rutales (jeruk nipis), Fabales (Putri Malu dan
kembang merak), Euphorbiales (Katuk dn Jarak) dan Ordo Rosales (bunga
mawar/Ros)
1.
Familia
Euphorbiaceae
Tumbuhan berupa herba, semak, pohon, seringkali
bergetah. Daun umumnya tunggal, letaknya berseling. Bunga biasanya kecil,
bersimetri banyak, uniseksual, seringkali monoecius, yang tersusun sebagai
bunga majemuk. Periantium kelipatan 5 dalam satu atau dua seri, atau dapat juga
mereduksi. Stamen satu sampai banyak. Ovarium berlokuli 3, ovula satu atau dua
dalam tiap lokulus, dengan posisi menggantung (pendulus) dan menunduk
(anatropus), milkropil biasanya tertutup oleh karunkula, stilus berjumlah 3
masing-masing terdiri dari dua lobi. Buah bervariasi ummumnya menjadi desihen
atau sizokarp (terdiri dari 3 loksi) dengan 3 atau 6 biji yang memiliki
endosperma. Contoh : Acalypha wilkensiana, Euphorbia pulcherima, Saurupus
androgymus, Ricinus communis.
2.
Familia
Rosaceae
Tumbuhan
berupa semak jarang berupa herba. Daun tunggal, majemuk, berseling dan stipula.
Bunga seringkali biseksual, bersimetri banyak dan periginius. Kalliks berbentuk
tabung berlobi 5, petal 5 buah dan petal tampak menonjol dan berukuran besar.
Benang sari banyak melengkung ke dalam pada waktu kuncup. Ovarium berkarpel
satu atau banyak, ovula bebas, konatus atau adnatus pada dasar bunga, ovula
umumnya dua pada tiap ovarium, satu stilus atau lebih. Buah berupa drupa, pome,
atau aksene. Biji dengan eendosperma sedikit atu tanpa endosperma. Contohnya :
Rosa hybrida, Pyrus molus, Rosa rosaefolius
3.
Familia
Rutaceae
Berupa
pohon atau semak, pada daunnya bersisik dan transparan yang berisi minyak..
bunga dan daun beraroma keras. Daun berhadapan atau berseling, seringkali
majemuk. Bunga biasabya biseksual, bersimetri banyak,. Sepal dan tepal masing
masing berjumlah 4 buah dan 5 buah, bebas dan konatus, dengan dua sampai banyak
ovula, stilus bebes atau konatus. Buah berupa beri kapsul atau Sizokarp. Biji
dapat mengandung endosperma. Contoh : Citrus grandis, Citrus aurantifolia,
Murraya paniculata
C.
Alat
dan Bahan
1.
Alat:
·
Luv
2.
Bahan:
·
Rosa hybrida (ros, mawar).
·
Caesalpinia pulcherimma (kembang
merak)
·
Mimosa pudica (sikejut/ putri malu)
·
Jatropha curcas (jarak pagar)
·
Sauropus andariogynus (katuk)
·
Citrus aurantifolia (jeruk
purut)
D.
Prosedur
Kerja
1. Mengamati
bagian batang, daun dan bunga dari masing-masing spesimen
2. Menggambar
morfologi dan menuliskan keterangan bagian-bagiannya
3.
Mengklasifikasikan
masing-masing spesimen berdasarkan spesifiknya.
E.
Hasil
Pengamatan
F.
Pembahasan

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosiidae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa alba
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosiidae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa alba
Untuk
spesimen pertama yaitu Rosa alba, tumbhan
ini memiliki habitus berupa perdu, dengan percabangan simpodial, dan bentuk
segi penampangnya bulat berduri.



Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Kemudian pada Habitus pada
morfologi Caesalpinia pulcherrima, Caesalpinia
pulcherrima merupakan tumbuhan dengan habitus perdu, jadi tumbuhan ini memiliki kayu
namun ketinggiannya terbatas. Caesalpinia pulcherrima memiliki percabangan simpodial. Bentuk batang Caesalpinia
pulcherrima yaitu bulat (silindris) dengan segi
penampang silindris pula.

Caesalpinia pulcherrima memiliki bunga pada bagian majemuk bunga majemuk adalah bunga yang berkumpul dan
membentuk suatu rangkaian. (Gembong tjitrosoepomo, 1985. Hal 126). Bunga pada Caesalpinia
pulcherrima memiliki simetri bunga yang zygomorf.
Zygomorf adalah bunga yang tidak memiliki sumbu simetris. Letak bunganya adalah
pada ujung batang atau flos terminalis. Flos terminalis adalah bunga yang
terdapat pada ujung batang tumbuhan. (Gembong tjitrosoepomo, 1985. Hal 124)
. Terdapat perhiasan bunga
yaitu memiliki mahkota (corolla) lima buah dan kelopak (calix)
juga sebanyak lima buah berwarna orange. Banyak terdapat Stamen pada
bunga ini, yaitu ada 10 benang sari sembilan buah bersatu, dan satu buah lepas
atau diadelpus, yaitu bersatu dalam dua ikatan yang jumlahnya tidak
sebanding. Bunga ini memiliki putik satu buah. Dan distribusi seks pada
tumbuhan ini yaitu dengan cara monoesius, bunga jantan dan bunga betina
terdapat pada satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak. (Gembong Tjitrosoepomo. 1985)


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub-kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Familia : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifoliav
Citrus
merupakan
tumbuhan yang memiliki habitus berupa perdu, yaitu berupa tumbuhan berkayu, tidak pernah tinggi, tidak
mempunyai pokok batang utama, tetapi mempunyai beberapa batang yang kurang
lebih sama besar yang berasal dari percabangan dekat ke tanah. Percabangan Citrus aurantifoliav adalah simpodial dan memiliki bentuk penampang
bulat. Bata batang jeruk banyak ditumbuhi duri yang cukup besar.
Tumbuhan
ini memiliki daun tunggal dengan letak daunnya tersebar (folia sparsa), yaitu daun-daun pada masing-masing nodus tersusun
dalam suatu spiral. Daun jeruk ini memiliki bentuk daun bulat telur melebar (brodly ovate), dengan pertulangan
menyirip (peninervis), tepi daun rata
(entire), ujung daunnya retusos, dan pangkal daunnya petiolatus.

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosiidae
Ordo : Fabales
Family : Mimosaceae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica
Putri
malu ini termasuk ke dalam ordo fabales,
Mimosa
pudica
merupakan tumbuhan yang memiliki habitus beurpa semak, merupakan perdu kecil
berkayu dan bercabang. Percabangannya simpodial dengan bentuk segi penampang
batangnya bulat dan berduri. (Undang
Dasuki. 1990. 4)


Mimosa pudica memiliki
bunga dengan mahkota (corolla) kecil yang bertajuk empat, dan memiliki calix
yang sangat kecil. Bunga Mimosa pudica melekat pada bongkol. Pada bunga ini
terdapat benang sari yang terletak di terminal, berwarna ungu dengan
jumlahnya banyak, sementara kepala putiknya di bawah. Adapun distribusi seks
pada tumbuhan ini yaitu dengan anemogami, penyerbukan dengan bantuan angin.
(Undang Dasuki. 1990)

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae

Sauropus androgynus
memiliki daun majemuk pinatus paripinatus, jadi daun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya duduk
pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai. (Gembong tjitrosoepomo, 1985. Hal
59). Dan letak filotaksis tersebar. Sauropus
androgynus memiliki
bentuk daun dengan bentuk daun bulat
telur (ovatus), dengan pertulangan
daun menyirip (penninervis), dan tepi
daunnya rata (entire).


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha curcas L.
Jarak (Ricinus communis)
adalah tumbuhan liar setahun (annual). Jarak pagar (Jatropha
curcas L., Euphorbiaceae) merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak
ditemukan di daerah tropik. Tubuhan ini memiliki habitus perdu dengan Letak
percabangan dari spesies ini adalah simpodial.
Jarak memiliki batang berbentuk bulat
licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun. Batang pada jarak memiliki bentuk bulat.
Sedangkan
daunnya, jarak memiliki daun dengan jenis daun tunggal dan
tumbuh berseling atau letaknya
tersebar (folia parsa). Daun pada
jarak berbentuk bulat (Orbicularis)
dan ujungnya sedikit runcing (akuminatus). (Undang Dasuki. 1992). Daun
jarak memiliki warna
hijau tua pada permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah. Pertulangan daunnya sendiri, daun jarak memilki pertulangan
dun menjari (renivermis). Dari ujung tangkai daun keluar beberapa
tulang yang memencar, memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan,
dengan tepi daun bercangap menjari (palmatifidus). Untuk tepi
daunnya berlekuk menjari (Palmatilabus) dengan
pangkal daunnya kordatus.
Langganan:
Postingan (Atom)