ROSIIDAE
A.
Tujuan
Praktikum
1. Mengenal,
mengamati dan memahami ciri-ciri tumbuhan Magnoliopsida
dari kelas Caryophyllidae dan Dilleniidae
2. Mengklasifikasikan
masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya
B.
Dasar
Teori.
Subkelas Rosidae terdiri atas 18 ordo, 114 familia
dan anggotanya sekitar 58.000 spesies. Subkelas ini termasuk subkelas terbesar
dari angiospermae dalam hal jumlah familia dan jumlah spesiesnya. Ke 18 ordo
tersebut adalah Rosales, Fabales, Proteales, Podostemales, Haloragales,
Myrtales, Rhizophotales, Cornales, Santanales, Rafflesiales, Cetastrales,
Euphorniales, Rhamnales, Linales, Polygalales, Sapindales, Geraniales., dan
Apiales. Dari ke 18 ordo ini yang termasuk ordo yang mempunyai anggota yang
besar ada 5 ordo yaitu Fabales (14.000 spesies), Myrtales (9.000 spesies),
Euphorbiales (7.600 spesies), Rosales (6.000 spesies), dan Sapindales (5.400
spesies).
Yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini
adalah ordo Rutales (jeruk nipis), Fabales (Putri Malu dan
kembang merak), Euphorbiales (Katuk dn Jarak) dan Ordo Rosales (bunga
mawar/Ros)
1.
Familia
Euphorbiaceae
Tumbuhan berupa herba, semak, pohon, seringkali
bergetah. Daun umumnya tunggal, letaknya berseling. Bunga biasanya kecil,
bersimetri banyak, uniseksual, seringkali monoecius, yang tersusun sebagai
bunga majemuk. Periantium kelipatan 5 dalam satu atau dua seri, atau dapat juga
mereduksi. Stamen satu sampai banyak. Ovarium berlokuli 3, ovula satu atau dua
dalam tiap lokulus, dengan posisi menggantung (pendulus) dan menunduk
(anatropus), milkropil biasanya tertutup oleh karunkula, stilus berjumlah 3
masing-masing terdiri dari dua lobi. Buah bervariasi ummumnya menjadi desihen
atau sizokarp (terdiri dari 3 loksi) dengan 3 atau 6 biji yang memiliki
endosperma. Contoh : Acalypha wilkensiana, Euphorbia pulcherima, Saurupus
androgymus, Ricinus communis.
2.
Familia
Rosaceae
Tumbuhan
berupa semak jarang berupa herba. Daun tunggal, majemuk, berseling dan stipula.
Bunga seringkali biseksual, bersimetri banyak dan periginius. Kalliks berbentuk
tabung berlobi 5, petal 5 buah dan petal tampak menonjol dan berukuran besar.
Benang sari banyak melengkung ke dalam pada waktu kuncup. Ovarium berkarpel
satu atau banyak, ovula bebas, konatus atau adnatus pada dasar bunga, ovula
umumnya dua pada tiap ovarium, satu stilus atau lebih. Buah berupa drupa, pome,
atau aksene. Biji dengan eendosperma sedikit atu tanpa endosperma. Contohnya :
Rosa hybrida, Pyrus molus, Rosa rosaefolius
3.
Familia
Rutaceae
Berupa
pohon atau semak, pada daunnya bersisik dan transparan yang berisi minyak..
bunga dan daun beraroma keras. Daun berhadapan atau berseling, seringkali
majemuk. Bunga biasabya biseksual, bersimetri banyak,. Sepal dan tepal masing
masing berjumlah 4 buah dan 5 buah, bebas dan konatus, dengan dua sampai banyak
ovula, stilus bebes atau konatus. Buah berupa beri kapsul atau Sizokarp. Biji
dapat mengandung endosperma. Contoh : Citrus grandis, Citrus aurantifolia,
Murraya paniculata
C.
Alat
dan Bahan
1.
Alat:
·
Luv
2.
Bahan:
·
Rosa hybrida (ros, mawar).
·
Caesalpinia pulcherimma (kembang
merak)
·
Mimosa pudica (sikejut/ putri malu)
·
Jatropha curcas (jarak pagar)
·
Sauropus andariogynus (katuk)
·
Citrus aurantifolia (jeruk
purut)
D.
Prosedur
Kerja
1. Mengamati
bagian batang, daun dan bunga dari masing-masing spesimen
2. Menggambar
morfologi dan menuliskan keterangan bagian-bagiannya
3.
Mengklasifikasikan
masing-masing spesimen berdasarkan spesifiknya.
E.
Hasil
Pengamatan
F.
Pembahasan
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosiidae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa alba
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosiidae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa alba
Untuk
spesimen pertama yaitu Rosa alba, tumbhan
ini memiliki habitus berupa perdu, dengan percabangan simpodial, dan bentuk
segi penampangnya bulat berduri.
Pada morfologi daun Rosa alba, Rosa alba memiliki
daun dengan jenis daun majemuk (folium
compositum), dengan filotaksis tersebar (Folia
sparsa). Rosa alba memiliki daun
dengan bentuk daun bulat telur lonjong (Ovatus
oblongus), dengan pertulangan daun menyirip (peninervis). Tepi daun Rosa alba (krenatus) beringgit
yaitu torehan tajam sedangkan tonjolan tumpul, dengan pangkal daun rotundatus.
Dan untuk ujung daun bunga ini adalah lancip (akutus).
Morfologi bunga pada Rosa alba memiliki satu bunga yang
terletak terminalis atau terletak pada
ujung batang. Karangan bunga atau perbungaan Rosa alba adalah rasemosa berssimetri aktimorf.. Rosa alba Memiliki mahkota (corolla)
sebanyak 19 buah berwarna putih dengan susunannya yang saling menumpuk. Dan Rosa
alba memiliki kelopak (calix) dengan jumlah 5 buah dengan
susunan terpisah satu sama lainnya atau bisa di bilang seperti bintang dan
memiliki warna hijau. Untuk alat reproduksinya Rosa alba meiliki benang
sari dan putik dengan jumlah yang banyak
pada satu tumbuhan sehingga bisa disebut dioesius atau berumah dua. Yang
menjadi bagian tambahan pada tumbuhan ini adalah adanya imergen
(duri).
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Kemudian pada Habitus pada
morfologi Caesalpinia pulcherrima, Caesalpinia
pulcherrima merupakan tumbuhan dengan habitus perdu, jadi tumbuhan ini memiliki kayu
namun ketinggiannya terbatas. Caesalpinia pulcherrima memiliki percabangan simpodial. Bentuk batang Caesalpinia
pulcherrima yaitu bulat (silindris) dengan segi
penampang silindris pula.
Caesalpinia
pulcherrima memiliki daun daun majemuk menyirip tnggal (pinnate) dengan letak filotaksisnya berhadapan (oposita). Caesalpinia
pulcherrima memiliki daun dengan bentuk daun bulat telur terbalik
(obovatus). Daun Caesalpinia
pulcherrima memiliki pertulangan daun menyirip (pinnate)
yaitu berbentuk seperti bulu burung dengan satu urat daun tengah yang
bercabang-cabang menjadi urat-urat daun lateral pada berbagai ketinggian. Tepi
daunnya rata (entire), dengan ujung
daun retusus dengan pangkal daun membulat (rotundatus).
Caesalpinia pulcherrima memiliki bunga pada bagian majemuk bunga majemuk adalah bunga yang berkumpul dan
membentuk suatu rangkaian. (Gembong tjitrosoepomo, 1985. Hal 126). Bunga pada Caesalpinia
pulcherrima memiliki simetri bunga yang zygomorf.
Zygomorf adalah bunga yang tidak memiliki sumbu simetris. Letak bunganya adalah
pada ujung batang atau flos terminalis. Flos terminalis adalah bunga yang
terdapat pada ujung batang tumbuhan. (Gembong tjitrosoepomo, 1985. Hal 124)
. Terdapat perhiasan bunga
yaitu memiliki mahkota (corolla) lima buah dan kelopak (calix)
juga sebanyak lima buah berwarna orange. Banyak terdapat Stamen pada
bunga ini, yaitu ada 10 benang sari sembilan buah bersatu, dan satu buah lepas
atau diadelpus, yaitu bersatu dalam dua ikatan yang jumlahnya tidak
sebanding. Bunga ini memiliki putik satu buah. Dan distribusi seks pada
tumbuhan ini yaitu dengan cara monoesius, bunga jantan dan bunga betina
terdapat pada satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak. (Gembong Tjitrosoepomo. 1985)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub-kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Familia : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifoliav
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub-kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Familia : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifoliav
Citrus
merupakan
tumbuhan yang memiliki habitus berupa perdu, yaitu berupa tumbuhan berkayu, tidak pernah tinggi, tidak
mempunyai pokok batang utama, tetapi mempunyai beberapa batang yang kurang
lebih sama besar yang berasal dari percabangan dekat ke tanah. Percabangan Citrus aurantifoliav adalah simpodial dan memiliki bentuk penampang
bulat. Bata batang jeruk banyak ditumbuhi duri yang cukup besar.
Tumbuhan
ini memiliki daun tunggal dengan letak daunnya tersebar (folia sparsa), yaitu daun-daun pada masing-masing nodus tersusun
dalam suatu spiral. Daun jeruk ini memiliki bentuk daun bulat telur melebar (brodly ovate), dengan pertulangan
menyirip (peninervis), tepi daun rata
(entire), ujung daunnya retusos, dan pangkal daunnya petiolatus.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosiidae
Ordo : Fabales
Family : Mimosaceae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosiidae
Ordo : Fabales
Family : Mimosaceae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica
Putri
malu ini termasuk ke dalam ordo fabales,
Mimosa
pudica
merupakan tumbuhan yang memiliki habitus beurpa semak, merupakan perdu kecil
berkayu dan bercabang. Percabangannya simpodial dengan bentuk segi penampang
batangnya bulat dan berduri. (Undang
Dasuki. 1990. 4)
Mimosa pudica memiliki jenis daun majemuk
menyirip ganda (bipinatus), Filotaksis tersebar atau folia
sparsa, yaitu daun-daun pada masing-masing nodus tersusun dalam suatu
spiral, dengan bentuk daun lanset,
memiliki pertulangan daun meyirip (Penninervis) dan tepi daunnya entire atau rata, ujung daun membulat
dan runcing daun membulat. (Gembong Tjitrosoepomo. 1985)
Daun putri malu ini memiliki
keunikan,yaitu apabila daunnya disentuh maka dia akan segera menutup. Hal ini disebabkan oleh
terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun.
Rangsang tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh. Gerak ini
disebut seismonasti, yang walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan.
Mimosa pudica memiliki
bunga dengan mahkota (corolla) kecil yang bertajuk empat, dan memiliki calix
yang sangat kecil. Bunga Mimosa pudica melekat pada bongkol. Pada bunga ini
terdapat benang sari yang terletak di terminal, berwarna ungu dengan
jumlahnya banyak, sementara kepala putiknya di bawah. Adapun distribusi seks
pada tumbuhan ini yaitu dengan anemogami, penyerbukan dengan bantuan angin.
(Undang Dasuki. 1990)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Sauropus
androgynus atau
katuk merupakan tumbuhan dengan habitus
berupa perdu, memiliki kayu namun tidak pernah tinggi, tidak mempunyai pokok
batang utama. Sauropus androgynus
memiliki percabangan simpodial, yaitu kuncup terminal pada beberapa stadium dari siklus
hidupnya membawa perbungaan, yang sudah tentu setelah berbungan akan mati, dan
memiliki segi penampang bulat atau silindris.
Sauropus androgynus
memiliki daun majemuk pinatus paripinatus, jadi daun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya duduk
pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai. (Gembong tjitrosoepomo, 1985. Hal
59). Dan letak filotaksis tersebar. Sauropus
androgynus memiliki
bentuk daun dengan bentuk daun bulat
telur (ovatus), dengan pertulangan
daun menyirip (penninervis), dan tepi
daunnya rata (entire).
Untuk morfologi bunga, katuk
memiliki bunga majemuk, bunga majemuk adalah
bunga yang berkumpul dan membentuk suatu rangkaian. (Gembong tjitrosoepomo,
1985. Hal 126) dengan corolla terletak aksial, banyak berwarna merah, dan calixnya
ada lima buah berwarna hijau. Terdapat banyak stamen yang berwarna
kuning, pistilumnya juga banyak dan berwarna merah. Adapun distribusi
seks pada tumbuhan ini yaitu monoesius,
bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, pada perbungaan yang
sama atau tidak.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha curcas L.
Jarak (Ricinus communis)
adalah tumbuhan liar setahun (annual). Jarak pagar (Jatropha
curcas L., Euphorbiaceae) merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak
ditemukan di daerah tropik. Tubuhan ini memiliki habitus perdu dengan Letak
percabangan dari spesies ini adalah simpodial.
Jarak memiliki batang berbentuk bulat
licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun. Batang pada jarak memiliki bentuk bulat.
Sedangkan
daunnya, jarak memiliki daun dengan jenis daun tunggal dan
tumbuh berseling atau letaknya
tersebar (folia parsa). Daun pada
jarak berbentuk bulat (Orbicularis)
dan ujungnya sedikit runcing (akuminatus). (Undang Dasuki. 1992). Daun
jarak memiliki warna
hijau tua pada permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah. Pertulangan daunnya sendiri, daun jarak memilki pertulangan
dun menjari (renivermis). Dari ujung tangkai daun keluar beberapa
tulang yang memencar, memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan,
dengan tepi daun bercangap menjari (palmatifidus). Untuk tepi
daunnya berlekuk menjari (Palmatilabus) dengan
pangkal daunnya kordatus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar