Jumat, 09 November 2012

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI PHANEROGAMAE “ARECIIDAE DAN COMMELINIIDAE”




A.    Tujuan
1.      Mengenal, mengamati dan memahami ciri-ciri dari berbagai famili dari Subclassis Areciidae dan Commeliniidae.
2.      Mengklasifikasikan masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya.

B.     Dasar Teori
Subkelas ini terdiri atas 4 ordo, 5 familia dan kurang lebih 5.600 species (Conqruist, 1981:1077). keempat ordo anggota subkelas Arecidae yaitu, Arecales, Cycanthales, Pandanales dan Arales. Untuk ordo yang akan dibahas pada praktikum ini akan diurutkan tingkat kemajuan dan keprimitifannya sesuai dengan kajian literatur yaitu ordo Arecales yang diwakili oleh familia Arecaeae, ordo Arales diwakili oleh familia Araceae.
1.      Sun classis Arecidae
Bentuk hidupnya bervariasi dari lemna yang ukurannya hanya beberapa milimeter sampai pohon-pohon palm yang besar. Sekitar 50% dari jumlah speciesnya adalah pohon. Bunga-bunga umumnya kecil, sering tersusun dalam pembungaan spadiks yang dilindungi oleh seludang spatha. Sel tetangga pada stomata umumnya empat, tetapi bisa dua atau tiga. Beberapa species memiliki sifat-sifat yang bukan tipe  Liliopsida seperti daun yang lebar dengan urat daun jala. Kecuali pada ordo Arales, semua anggotanya mempunyai pembuluh trachea. Lebih dari setengah jumlah speciesnya merupakan anggota ordo Arecales yang hanya mempunyai satu familia yaitu Arecaceae.
Catatan fosil menunjukkan bahwa Arecidae muncul pada periode Kretaseus atas, sekitar 80 juta tahun lalu. Sub classis Arecidae terdiri dari empat ordo, lima famili, dan sekitar 5600 species.
2.      Sub classis Commelinidae
Sebagian besar adalah herba. Habitatnya berkisar antara aquatik sampai terrestrial bahkan epifit. Bunga biasanya mempunyai sepal atau petal, perhiasan bunga berbentuk sekam atau bulu kasar, atau tanpa perhiasan bunga. Pada anggota Commelinidae yang dianggap primitif, penyerbukan dibantu oleh serangga, sedangkan pada yang lebih maju dengan bunga yang tereduksi, penyerbukan dibantu oleh angin. Pollen umumnya trinukleat, jarang yang binukleat.
Sekitar 50% dari species-speciesnya termasuk familia Graminae (Poaceae) dan 30% lagi termasuk familia Cyperaceae. Fosil yang paling tua umurnya adalah 85 juta tahun, sedangkan familia Graminae yang merupakan salah satu familia yang dianggap lebih maju muncul sekitar 60 juta tahun yang lalu. Sub classis Commelinidae terdiri dari 6 ordo, 16 familia, dan sekitra 16.200 species.
C.    ALAT DAN BAHAN
1.      Alat :
a.       Lup
2.      Bahan :
a.       Anthurium crystalinum (Kuping Gajah)
b.      Pandanus ammaryllifolius (Pandan)
c.       Limnocharis flava (Genjer)
d.      Cocos nucifera (Kelapa)
e.       Cyperus rotundus (Rumput Teki)
f.       Oryza sativa (Padi)
D.    Langkah Krja
1.      Mengamati bagian batang, daun dan bunga pada Anthurium crystalinum (Kuping Gajah), Pandanus ammaryllifolius (Pandan), Limnocharis flava (Genjer), Cocos nucifera (Kelapa), Cyperus rotundus (Rumput Teki), Oryza sativa (Padi).
2.      Menggambar morfologi dan menyebutkan bagian-bagian pada Anthurium crystalinum (Kuping Gajah), Pandanus ammaryllifolius (Pandan), Limnocharis flava (Genjer), Cocos nucifera (Kelapa), Cyperus rotundus (Rumput Teki), Oryza sativa (Padi).
3.      Mengklasifikasikan Anthurium crystalinum (Kuping Gajah), Pandanus ammaryllifolius (Pandan), Limnocharis flava (Genjer), Cocos nucifera (Kelapa), Cyperus rotundus (Rumput Teki), Oryza sativa (Padi) berdasarkan masing-masing karakteristiknya.

E.     HASIL PENGAMATAN



F. Pembahasan
Pada pengamatan kali ini kami menggunakan beberapa spesies, yaitu Linocharis glava
Genjer
Kingdom         : plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Class                : Liliopsida
Subclass          : arciidae
Ordo                : Alismatales
Family             : Limnocharitaceae
Genus              : Limnocharis
Spesies            : Limnocharis flava


Limnocharis flava merupakan tumbuh yang hidup di rawa atau kolam berlumpur yang banyak airnya. Limnocharis flava asalnya dari Amerika, terutama bagian negara beriklim tropis.
Berdasarkan hasil penelitian, genjer atau Limnocharis flava merupakan tumbuhan yang memiliki habitus berupa terna. Dengan percabangan tumbuhan simpodial. Percabangan simpodial yaitu batang pokok sukar ditentukan karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya. (Gembong tjitrosoepomo, 1985. Hal 86). Berdasarkan sifat batang genjer termasuk pada batang basah atau herba, karena batang ini mengandung air, tidak berkayu dan berwarna hijau. Batang tanaman genjer berbentuk bundar atau globosus. Berdasarkan arah batang di atas tanah genjer memiiki batang yang tegak atau erectus dengan berarah tegak lurus ke atas.
Genjer atau Limocharis flava merupakan tanaman yang mempunyai daun yang termasuk kategori daun lengkap. Jenis daun genjer ini termasuk pada kategori daun tunggal atau disebut folium simplex dengan helai daun lonjong dan tepj rata atau entir. Berdasarkan susunan tulang daun, tanaman genjer memiliki tulang daun yang melengkung. Pertulangan melengkung atau cervinervis adalah daun yang memiliki beberapa tulang yang besar, satu ditengah, yaitu yang paling besar, sedang yang lainnya mengikuti jalannya tepi daun. (Tjitrosupomo, 2000. Hal 40)
 Bagian daun terlebar pada genjer terletak pada bagian tengah helaian daun. Ujung distal helai daun (apex) meruncing (acuminatus). Jenis daun dari tumbuhan ini merupakan daun tunggal, dengan letak daun merupakan roset akar ujung meruncing pangkal berpelepah. Tangkai daun genjer berbentuk segitiga. Apabila kita potong, tangkai daun ini memiliki rongga udara.
Berdasarkan pada letaknya, bunga pada tanaman genjer ini terdapat di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaries). Bunga pada tanaman genjer ini merupakan bunga majemuk, dengan bentuk bunga seperti payung Bunga terdiri dari 3-15 kuntum dengan tangkai bunga berwarna hijau. Karangan bunga pada tumbuhan ini adalah umbela komposira dengan simetri bunga zygomorf. Zigomorf adalah jka pada bunga bisa dibuat satu bidang simetri saja yang membagi bunga tersebut menjadi dua bagian yang sama. (Gembong tjitrosoepomo, 1985. Hal 149).
Bunga pada genjer memiliki kelopak dengan kelipatan tiga. Alat-alat kelamin bunga pada bunga genjer adalah adanya stamen dan putik (satu). distribusi seks dari genjer adalah monocieus. mahkota bunga berwarna kuning dengan diameter 1.5cm, kelopak bunga berwrna hijau.
Berdasarkan penelitian tanaman ini mempunyai akar serabut. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli yang dinamakan akar liar, bentuknya seperti serabut, oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia).
Tanaman genjer ini memiliki banyak manfaat bagi manusia. Selain daunnya, bunga genjer muda juga enak dijadikan masakan. Genjer cocok diolah menjadi tumisan, lalap, pecel, campuran gado-gado atau dibuat sayur bobor. Biasanya ditemukan bersama-sama dengan eceng gondok.
Berikutnya adalah spesies dari famili pandanaceae yakni dengan spesies pandan atau Pandanus ammaryliifalius, dengan klasifikasi sebagai berikut  :



Pandan
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta                      :
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas        : Arecidae
Ordo                : Pandanales
Famili              : Pandanaceae
Genus              : Pandanus
Spesies            : Pandanus amaryllifolius
 Pandan merupakan tumbuhan yang biasanya digunakan sebagai tanaman hias. Pandan merupakan tumbuhan yang berhabitus herba. Bentuk penampang pada pandan berbentuk bulat. Pandan memiliki daun dengan bentuk daunnya seperti pita dengan pangkal dan ujung daun yang berbentuk rata dan runcing. Tepi daun pandan rata atau entire dengan urat daun yang sejajar. Tata letak daun dari pandan adalah merupakan roset akar, bagian daunnya tidak lengkap.
Pandan memiliki batang dengan arah tumbuh batangnya tegak lurus, permukaan batang dari pandan adalah licin.
Khasiat Daun Pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Di Indonesia terdapat dua jenis pandan yang kita kenal, yaitu pandan wangi yang sering digunakan untuk masakan serta pandan duri (pandan yang memiliki duri di tepi daunnya serta baunya tidak wangi) yang digunakan untuk pembungkus makanan. Daun pandan wangi digunakan untuk pewangi makanan karena memiliki aroma yang khas. Daun pandan biasa digunakan dalam pembuatan kue dan masakan-masakan lainnya, bahkan sering digunakan untuk menenk nasi agar nasi beraroma harum. Daunnya merupakan komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Aroma harum yang khas ini terasa kuat ketika daunnya masih cukup segar atau agak kering. Selain sebagai pengharum kue, daun pandan juga dipakai sebagai sumber warna hijau bagi makanan, sebagai komponen hiasan penyajian makanan, dan juga sebagai bagian dalam rangkaian bunga di pesta perkawinan (dironce) untuk mengharumkan ruangan.
Spesies dari famili aracaceae yakni dengan spesies kuping gajah atau Anthurium crystallium, berikut adalah klasifikasinya


Kuping Gajah
anthurium crystalinumKlasifikasi
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas        : Arecidae
Ordo                : Arales
Famili              : Araceae
Genus              : Anthurium
Spesies            : Anthurium crystallinum Lindl.
Kuping gajah jenis ini umum dan paling banyak dijumpai di indonesia sebagai tanaman penghias rumah. rumah dengan tanaman ini memberikan kesan klasik dan homey. Pembiakan yang umum dilakukan adalah stek batang.
Berdasarkan pengamatan didapatkan hasil pada Kuping gajah (Anthurium crystallinum) memiliki batang dengan habitus herba, percabangan monopodial serta segi penampang batang bulat berair.
Kuping gajah (Anthurium crystallinum) memiliki macam daun tunggal dengan warna daun hijau, letak daun ekuitan,ekuitan adalah letak daun yang satu meliputi dasar dari daun berikutnya. (Dasuki, Undang Ahmad. 1992. hal 20).
Kuping gajah memiliki daun dengan bentuk daun seperti jantung  atau cordatus, pertulangan daun menyirip melengkung, tepi daun bergelombang atau sundulate, ujung daun runcing atau acutus dan pangkal daun cordatus.
Pengamatan selanjutnya yaitu pada Rumput teki (Cyperus rotundus)
Rumput teki
Klasifikasi berdasarkan Cronquist:
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Magnoliophyta
Classis                         : Magnoliopsida
Sub classis                   : Commelinidae
Ordo                            : Cyperales
Familia                        : Cyperaceae
Genus                          : Cyperus
Species                        : Cyperus rotundus
Teki atau  Cyperus rotundus adalah gulma pertanian yang biasa dijumpai di lahan terbuka. Apabila orang menyebut "teki", biasanya yang dimaksud adalah jenis ini, walaupun ada banyak jenis Cyperus  lainnya yang berpenampilan mirip.
Berdasarkan penelitian pada rumput Teki atau ( Cyperus rotundus)merupakan tumbuhan jenis herba. Dengan bentuk penampang bulat. Teki memiki daun dengan tipe daun tunggal, bentuk daun bergaris, pangkal daun tumpul (obluse), ujung daun meruncing, tepi daun rata (entire), pertulangan daun sejajar, permukaan daun kasap (scabrous), dan duduk daun equiten.
Teki sangat adaptif dan karena itu menjadi gulma yang sangat sulit dikendalikan. Ia membentuk umbi (sebenarnya adalah tuber, modifikasi dari batang) dan geragih (stolon) yang mampu mencapai kedalaman satu meter, sehingga mampu menghindar dari kedalaman olah tanah (30 cm). Teki menyebar di seluruh penjuru dunia, tumbuh baik bila tersedia air cukup, toleran terhadap genangan, mampu bertahan pada kondisi kekeringan. Ia termasuk dalam tumbuhan berfotosintesis melalui jalur C4.
Pengamatan selanjutnya kelapa atau Cocos nucifera L. / Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari keluarga Areaceae termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai ukuran buah yantg cukup besar. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. 
Kelapa
Klasifikasi berdasarkan Cronquist:
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Magnoliophyta
Classis                         : Magnoliopsida
Sub classis                   : Arecidae
Ordo                            : Arecales
Familia                        : Palmae
Genus                          : Cocos
Species                        : Cocos nucifera L.
Kelapa merupakan tanaman yang memiliki habitus pohon dengan periodesitasnya yang menahun, perakarannya serabut. Percabangan pada batangnya adalah monopodial dengan arah tumbuhnya yang tegak lurus, bentuk dari batangnya adalah bulat dengan permukaan yang kasar berbuku-buku. kelapa memiliki macam daun yang majemuk dengan betuk daun seperti pita.
Tata letak daunnya merupakan roset batang,  dengan bagian ujung dan pangkal daun atenuatus akuminatus dan dekuren. Dekuren adalah bentuk pangkal daun yang memanjang ke bawah sepanjang sumbu. (Dasuki, Undang Ahmad. 1992. hal 33), dan pada bagian tepi daun rata atau entire  serta pertulangan daunnya sejajar.
Padi
Kingdom         : Plantae
Diviso              : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Subclassis        : Commelinidae
Ordo                : Poales
Familia            : Poaceae
Genus              : Oryza
Spesies            : Oryza sativa L.
Dari pengamatan yang dilakukan, pada padi didapatkan hasil, Padi termasuk dalam suku padi-padian atau Poaceae. Oryza sativa memiliki akar serabut, batang Padi (Oryza sativa) sangat pendek berhabitus herba, memiliki percabangan monopodial dan batang berbentuk pipih. Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat satu batang tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari tiap-tiap sukma ini timbul tunas yang disebut tunasorde pertama.
Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang berbeda-beda, baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan telinga daun. Padi (Oryza sativa) memiliki daun yang sempurna dengan pelepah tegak, letak daun selang-seling, daun berbentuk pita, warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang, memiliki tepi daun entire, ujung daun atenuatus-akuminatus.
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu. Sekumpulan bunga pada Oryza sativa tersusun majemuk (spikelet) yang keluar dari buku paling atas dinamakan malai (malai bercabang). Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang kedua, sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang. Panjang malai tergantung pada varietas padi yang ditanam dancara bercocok tanam.

Kesimpulan






















LAMPIRAN

Bahan
Bahan
Anthurium crystalinum (Kuping Gajah)
Pandanus ammaryllifolius (Pandan)
Limnocharis flava (Genjer)
Cocos nucifera (Kelapa)
 Cyperus rotundus (Rumput Teki)

Oryza sativa (Padi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar