A.
Tujuan
1. Mengenal,
mengamati dan memahami ciri-ciri dari berbagai famili dari Subclassis Areciidae
dan Commeliniidae.
2. Mengklasifikasikan
masing-masing spesimen
berdasarkan karakteristiknya.
B.
Dasar
Teori
Subkelas
ini terdiri atas 4 ordo, 5 familia dan kurang lebih 5.600 species (Conqruist, 1981:1077).
keempat ordo anggota subkelas Arecidae yaitu, Arecales, Cycanthales, Pandanales
dan Arales. Untuk ordo yang akan dibahas pada praktikum ini akan diurutkan
tingkat kemajuan dan keprimitifannya sesuai dengan kajian literatur yaitu ordo
Arecales yang diwakili oleh familia Arecaeae, ordo Arales diwakili oleh familia
Araceae.
1.
Sun
classis Arecidae
Bentuk hidupnya bervariasi dari lemna yang ukurannya hanya beberapa
milimeter sampai pohon-pohon palm yang besar. Sekitar 50% dari jumlah
speciesnya adalah pohon. Bunga-bunga umumnya kecil, sering tersusun dalam
pembungaan spadiks yang dilindungi oleh seludang spatha. Sel tetangga pada
stomata umumnya empat, tetapi bisa dua atau tiga. Beberapa species memiliki
sifat-sifat yang bukan tipe Liliopsida
seperti daun yang lebar dengan urat daun jala. Kecuali pada ordo Arales, semua
anggotanya mempunyai pembuluh trachea. Lebih dari setengah jumlah speciesnya
merupakan anggota ordo Arecales yang hanya mempunyai satu familia yaitu
Arecaceae.
Catatan
fosil menunjukkan bahwa Arecidae muncul pada periode Kretaseus atas, sekitar 80
juta tahun lalu. Sub classis Arecidae terdiri dari empat ordo, lima famili, dan
sekitar 5600 species.
2.
Sub
classis Commelinidae
Sebagian
besar adalah herba. Habitatnya berkisar antara aquatik sampai terrestrial
bahkan epifit. Bunga biasanya mempunyai sepal atau petal, perhiasan bunga
berbentuk sekam atau bulu kasar, atau tanpa perhiasan bunga. Pada anggota
Commelinidae yang dianggap primitif, penyerbukan dibantu oleh serangga,
sedangkan pada yang lebih maju dengan bunga yang tereduksi, penyerbukan dibantu
oleh angin. Pollen umumnya trinukleat, jarang yang binukleat.
Sekitar
50% dari species-speciesnya termasuk familia Graminae (Poaceae) dan 30% lagi
termasuk familia Cyperaceae. Fosil yang paling tua umurnya adalah 85 juta
tahun, sedangkan familia Graminae yang merupakan salah satu familia yang
dianggap lebih maju muncul sekitar 60 juta tahun yang lalu. Sub classis
Commelinidae terdiri dari 6 ordo, 16 familia, dan sekitra 16.200 species.
C. ALAT
DAN BAHAN
1. Alat
:
a. Lup
2. Bahan
:
a. Anthurium
crystalinum (Kuping Gajah)
b. Pandanus
ammaryllifolius (Pandan)
c. Limnocharis
flava (Genjer)
d. Cocos
nucifera (Kelapa)
e. Cyperus
rotundus (Rumput Teki)
f. Oryza
sativa (Padi)
D. Langkah
Krja
1. Mengamati
bagian batang, daun dan bunga pada Anthurium crystalinum (Kuping Gajah),
Pandanus ammaryllifolius (Pandan), Limnocharis flava (Genjer), Cocos
nucifera (Kelapa), Cyperus rotundus (Rumput Teki), Oryza sativa
(Padi).
2. Menggambar
morfologi dan menyebutkan bagian-bagian pada Anthurium crystalinum
(Kuping Gajah), Pandanus ammaryllifolius (Pandan), Limnocharis flava
(Genjer), Cocos nucifera (Kelapa), Cyperus rotundus (Rumput
Teki), Oryza sativa (Padi).
3. Mengklasifikasikan
Anthurium crystalinum (Kuping Gajah), Pandanus ammaryllifolius
(Pandan), Limnocharis flava (Genjer), Cocos nucifera (Kelapa), Cyperus
rotundus (Rumput Teki), Oryza sativa (Padi) berdasarkan
masing-masing karakteristiknya.
E.
HASIL
PENGAMATAN
F. Pembahasan
Pada pengamatan kali ini
kami menggunakan beberapa spesies, yaitu Linocharis
glava
Genjer
Kingdom :
plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Class :
Liliopsida
Subclass :
arciidae
Ordo :
Alismatales
Genus :
Limnocharis
Limnocharis flava merupakan
tumbuh yang hidup di rawa atau kolam berlumpur yang
banyak airnya. Limnocharis flava asalnya dari Amerika, terutama bagian negara beriklim tropis.
Berdasarkan hasil penelitian, genjer
atau Limnocharis flava merupakan
tumbuhan yang memiliki habitus berupa terna. Dengan percabangan tumbuhan simpodial. Percabangan simpodial yaitu batang pokok
sukar ditentukan karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu
menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya
dibandingkan dengan cabangnya. (Gembong tjitrosoepomo, 1985. Hal 86). Berdasarkan
sifat batang genjer termasuk pada batang basah atau herba, karena batang ini
mengandung air, tidak berkayu dan berwarna hijau. Batang tanaman genjer berbentuk
bundar atau globosus. Berdasarkan arah batang di atas tanah genjer memiiki
batang yang tegak atau erectus dengan berarah tegak lurus ke atas.
Genjer atau Limocharis flava merupakan tanaman yang mempunyai daun yang
termasuk kategori daun lengkap. Jenis daun genjer ini termasuk pada kategori
daun tunggal atau disebut folium simplex dengan helai daun lonjong dan tepj
rata atau entir. Berdasarkan susunan tulang daun, tanaman genjer memiliki
tulang daun yang melengkung. Pertulangan melengkung atau cervinervis
adalah daun yang memiliki beberapa tulang yang besar, satu ditengah, yaitu yang
paling besar, sedang yang lainnya mengikuti jalannya tepi daun. (Tjitrosupomo,
2000. Hal 40)
Bagian daun terlebar pada genjer terletak pada
bagian tengah helaian daun. Ujung distal helai daun (apex) meruncing
(acuminatus). Jenis daun dari tumbuhan ini merupakan daun tunggal, dengan letak
daun merupakan roset akar ujung meruncing pangkal berpelepah. Tangkai daun
genjer berbentuk segitiga. Apabila kita potong, tangkai daun ini memiliki
rongga udara.
Berdasarkan pada letaknya, bunga
pada tanaman genjer ini terdapat di ketiak daun (flos lateralis atau flos
axillaries). Bunga pada tanaman genjer ini merupakan bunga majemuk, dengan bentuk
bunga seperti payung Bunga terdiri dari 3-15 kuntum dengan tangkai bunga
berwarna hijau. Karangan bunga pada tumbuhan ini adalah umbela komposira dengan
simetri bunga zygomorf. Zigomorf adalah jka pada bunga bisa dibuat satu
bidang simetri saja yang membagi bunga tersebut menjadi dua bagian yang sama.
(Gembong tjitrosoepomo, 1985. Hal 149).
Bunga pada genjer memiliki kelopak dengan
kelipatan tiga. Alat-alat kelamin bunga pada bunga genjer adalah adanya stamen
dan putik (satu). distribusi seks dari genjer adalah monocieus. mahkota
bunga
berwarna kuning dengan diameter 1.5cm, kelopak bunga berwrna hijau.
Berdasarkan penelitian tanaman ini
mempunyai akar serabut. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang
asli yang dinamakan akar liar, bentuknya seperti serabut, oleh karena itu
dinamakan akar serabut (radix adventicia).
Tanaman genjer ini memiliki banyak
manfaat bagi manusia. Selain daunnya, bunga genjer muda juga enak dijadikan
masakan. Genjer cocok diolah menjadi tumisan, lalap, pecel, campuran gado-gado
atau dibuat sayur bobor. Biasanya ditemukan bersama-sama dengan eceng gondok.
Berikutnya
adalah spesies dari famili pandanaceae yakni dengan spesies pandan atau Pandanus ammaryliifalius, dengan
klasifikasi sebagai berikut :
Pandan
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta :
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius
Pandan merupakan tumbuhan yang biasanya digunakan sebagai tanaman
hias. Pandan merupakan tumbuhan yang berhabitus herba. Bentuk penampang pada
pandan berbentuk bulat. Pandan memiliki daun dengan bentuk daunnya seperti pita
dengan pangkal dan ujung daun yang berbentuk rata dan runcing. Tepi daun pandan
rata atau entire dengan urat daun yang sejajar. Tata letak daun dari pandan
adalah merupakan roset akar, bagian daunnya tidak lengkap.
Pandan memiliki batang dengan arah tumbuh batangnya tegak lurus,
permukaan batang dari pandan adalah licin.
Khasiat Daun Pandan (Pandanus
amaryllifolius Roxb.) Di Indonesia terdapat dua jenis pandan yang kita kenal,
yaitu pandan wangi yang sering digunakan untuk masakan serta pandan duri
(pandan yang memiliki duri di tepi daunnya serta baunya tidak wangi) yang
digunakan untuk pembungkus makanan. Daun pandan wangi digunakan untuk pewangi
makanan karena memiliki aroma yang khas. Daun pandan biasa digunakan dalam
pembuatan kue dan masakan-masakan lainnya, bahkan sering digunakan untuk menenk
nasi agar nasi beraroma harum. Daunnya merupakan komponen penting dalam tradisi
masakan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Aroma harum yang
khas ini terasa kuat ketika daunnya masih cukup segar atau agak kering. Selain
sebagai pengharum kue, daun pandan juga dipakai sebagai sumber warna hijau bagi
makanan, sebagai komponen hiasan penyajian makanan, dan juga sebagai bagian
dalam rangkaian bunga di pesta perkawinan (dironce) untuk mengharumkan ruangan.
Spesies dari famili aracaceae yakni
dengan spesies kuping gajah atau Anthurium
crystallium, berikut adalah klasifikasinya
Kuping Gajah
Subkingdom :
Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Anthurium
Spesies : Anthurium crystallinum Lindl.
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Anthurium
Spesies : Anthurium crystallinum Lindl.
Kuping gajah jenis ini umum dan
paling banyak dijumpai di indonesia sebagai tanaman penghias rumah. rumah
dengan tanaman ini memberikan kesan klasik dan homey. Pembiakan yang umum
dilakukan adalah stek batang.
Berdasarkan pengamatan didapatkan
hasil pada Kuping gajah (Anthurium
crystallinum) memiliki batang dengan habitus herba, percabangan monopodial
serta segi penampang batang bulat berair.
Kuping gajah (Anthurium
crystallinum) memiliki macam daun tunggal dengan warna daun hijau, letak
daun ekuitan,ekuitan
adalah letak daun yang satu meliputi dasar dari daun berikutnya. (Dasuki,
Undang Ahmad. 1992. hal 20).
Kuping gajah memiliki daun dengan
bentuk daun seperti jantung atau
cordatus, pertulangan daun menyirip melengkung, tepi daun bergelombang atau
sundulate, ujung daun runcing atau acutus dan pangkal daun cordatus.
Pengamatan selanjutnya yaitu pada
Rumput teki (Cyperus rotundus)
Rumput teki
Klasifikasi
berdasarkan Cronquist:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Commelinidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Cyperaceae
Genus :
Cyperus
Species : Cyperus rotundus
Teki atau Cyperus rotundus adalah gulma pertanian yang
biasa dijumpai di lahan terbuka. Apabila orang menyebut "teki",
biasanya yang dimaksud adalah jenis ini, walaupun ada banyak jenis Cyperus lainnya yang berpenampilan mirip.
Berdasarkan penelitian pada rumput
Teki atau ( Cyperus rotundus)merupakan tumbuhan jenis herba. Dengan bentuk
penampang bulat. Teki memiki daun dengan tipe daun tunggal, bentuk daun
bergaris, pangkal daun tumpul (obluse), ujung daun meruncing, tepi daun rata
(entire), pertulangan daun sejajar, permukaan daun kasap (scabrous), dan duduk
daun equiten.
Teki sangat adaptif dan karena itu
menjadi gulma yang sangat sulit dikendalikan. Ia membentuk umbi (sebenarnya
adalah tuber, modifikasi dari batang) dan geragih (stolon) yang mampu mencapai
kedalaman satu meter, sehingga mampu menghindar dari kedalaman olah tanah (30
cm). Teki menyebar di seluruh penjuru dunia, tumbuh baik bila tersedia air
cukup, toleran terhadap genangan, mampu bertahan pada kondisi kekeringan. Ia
termasuk dalam tumbuhan berfotosintesis melalui jalur C4.
Pengamatan selanjutnya kelapa atau Cocos
nucifera L. / Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari keluarga Areaceae
termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai ukuran buah yantg cukup besar. Tumbuhan
ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai
tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir.
Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Kelapa
Klasifikasi
berdasarkan Cronquist:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Arecidae
Ordo :
Arecales
Familia :
Palmae
Genus :
Cocos
Species : Cocos
nucifera L.
Kelapa
merupakan tanaman yang memiliki habitus pohon dengan periodesitasnya yang
menahun, perakarannya serabut. Percabangan pada batangnya adalah monopodial
dengan arah tumbuhnya yang tegak lurus, bentuk dari batangnya adalah bulat
dengan permukaan yang kasar berbuku-buku. kelapa memiliki macam daun yang majemuk dengan betuk daun
seperti pita.
Tata letak
daunnya merupakan roset batang, dengan
bagian ujung dan
pangkal daun atenuatus akuminatus dan dekuren. Dekuren adalah bentuk pangkal
daun yang memanjang ke bawah sepanjang sumbu. (Dasuki, Undang Ahmad. 1992.
hal 33), dan pada bagian tepi daun rata atau
entire serta pertulangan daunnya
sejajar.
Padi
Kingdom :
Plantae
Diviso : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Subclassis : Commelinidae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza
sativa L.
Dari pengamatan yang
dilakukan, pada padi didapatkan hasil, Padi termasuk dalam suku padi-padian
atau Poaceae. Oryza sativa memiliki akar serabut, batang
Padi (Oryza sativa) sangat pendek berhabitus
herba, memiliki percabangan monopodial dan batang berbentuk pipih. Pertumbuhan
batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat satu batang tunggal/batang
utama yang mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah kanan dan
sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari
tiap-tiap sukma ini timbul tunas yang disebut tunasorde pertama.
Padi termasuk tanaman
jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang berbeda-beda, baik bentuk, susunan,
atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan telinga
daun. Padi (Oryza sativa) memiliki
daun yang sempurna dengan pelepah tegak, letak daun selang-seling, daun
berbentuk pita, warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar,
tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang, memiliki tepi daun entire, ujung
daun atenuatus-akuminatus.
Bunga padi adalah bunga
telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal
buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan
tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai
dua tangkai putik, dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan
warna pada umumnya putih atau ungu. Sekumpulan bunga pada Oryza sativa tersusun majemuk (spikelet) yang keluar dari buku
paling atas dinamakan malai (malai bercabang). Bulir-bulir padi terletak pada
cabang pertama dan cabang kedua, sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku
yang terakhir pada batang. Panjang malai tergantung pada varietas padi yang
ditanam dancara bercocok tanam.
Kesimpulan
LAMPIRAN
Bahan
|
Bahan
|
|
|
Anthurium crystalinum (Kuping Gajah)
|
Pandanus ammaryllifolius (Pandan)
|
|
|
Limnocharis flava (Genjer)
|
Cocos nucifera (Kelapa)
|
|
|
Cyperus rotundus
(Rumput Teki)
|
Oryza sativa (Padi)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar